KARENA TEMAN SEMUA BERUBAH.
Masing - masing orang mempunyai pendapat tentang teman dan sahabat, dimana semua orang tentu memiliki teman atau sahabat, dari kecil dan semenjak memasuki sekolah.
Susah, bahagia, sedih, dan bertengkar bersama teman sendiri, sudah lumrah dalam berteman. Meski kadang kita sendiri ingin menjebak teman sendiri dalam sebuah masalah, namun kadang pula kita ingin memabantu teman sendiri.
Jika teman dalam pribahasa, adalah orang yang selalu dekat disaat susah maupun bahagia, dan menolong waktu membutuhkan sesuatu. Maka dalam istilah teman adalah pahalawan hidup.
Untuk apa berteman, bila tak saling mengerti satu sama lain, dan untuk apa berteman bila hanya untuk saling menyakiti.
Apakah teman bisa mengubah gaya hidup seseorang?.
Jelas tentu, teman dapat mengubah gaya hidup seseorang, entah dari segi penampilan, maupun cara berkomunikasi, serta menjadi keperribadian yang baik, ataukah peribadi yang brutal alias nakal.
Ada anak yang sudah tinggal dalam pondok, selama bertahun - tahun, ketika berteman dengan orang luar, akhirnya ia di kenalkan kehidupan luar, dimana tidak ada yang melarang untuk berbuat sesuka hati, pacaran, minum - minum yang memabukkan dan masih banyak lagi kenakalan luar yang kerap merusak kepribadian seseorang yang belum kuat imanya.
Awalnya hanya sekedar coba - coba, atau testy saja. Lama kelamaan ketagihan dan masuklah ia keperangkap jeratan setan. Sebenarnya hal seperti itu, sudah lumrah di mata masyrakat.
Teman seperti apakah yang dibutuhkan. Bukan maksud, untuk melarang berteman dengan orang luar, namun teman dalam artian saling menolong itu bagaimana cara mendapatkanya.
Sulit dan sangat ulek untuk menemukan teman yang saling menolong untuk menuju surga Allah.
Maka memilih teman sangat diperlukan ketelitian dan kekuatan hati. Jangan sampai sudah sejak smp sampai lulus SMA di pondok, malah rusak saat keluar.
Teman yang baik, akan membantu untuk tetap bertahan dijalan Allah, bukan menjauhkan dari Tuhan.
Teman baik juga selalu membantu disaat susah.
Memilih teman sebaiknya tidak perlu menatap penampilanya, cukup menatap prlilaku kesehariaanya dalam bergaul. Karena penampilan belum mencerminkan kepribadian seseorang yang sebenarnya. Walau penampilan seseorang itu baik dimata, karena costume / pakean yang ia kenakan, sama sekali tidak menejamin, sebab, telah banyak kejadian yang diluar akal sehat manusia. ada yang setiap harinya memakai baju muslim, toh ketika melihat uang, malah bertindak sewenang - wenangnya, yang haram bisa ia jadikan sesuatu yang halal.
Jadi kesimpulan di atas pada dasarnya menyuruh kita dan pribadi saya sendiri, untuk pandai dalam memilih teman. jangan sampai kita ingin menjadi lebih baik, tapi karena salah bergaul, kita malah rusak.
SEKIAN...
0 comments:
Post a Comment