Pertempuran beralih kemaksiatan.
Dalam kehidupan tidak selalu mudah untuk menempuh keinginan. Entah keinginan itu mudah dicapai, atau kah tidak, tapi yang jelas kenyataannya tak semudah apa yang dibayangkan oleh khalayak ramai.
Terlebih lagi jika keinginan itu susah dicapai. Karena bila yang mudah saja kita anggap simple, itu sulit sekali, maka bagaimana dengan yang ribet.? Munkin dari cerita di bawah ini dapat dipahami.
Siang terik kala itu tengah membakar kulit lemon, si anak kota tersebut.
Keluarga dan profil dirinya samar2 untuk diketahui. Alias gak jelas biografinya.
Kala itu ia berdiri menatap suasana sekeliling kota, yang penuh kehampaan dan kepenatan.
Terbenaklah dalam pikiranya tentang kehidupan pedesaan. Hingga sejak itu pula ia bertekad akan pergi ke salah satu kampung di daerah jawa, yang konon dalam sejarah, masih menyimpan istilah "jangan pernah mengikuti bangsa lain, ikutilah dan nikmati apa yang sudah menjadi kebiasaan kampung ini."
pagi sebelum cahaya matahari menyinari ruang kamarnya, lemon terlebih dahulu bersiap siap untuk kabur dari rumah orangtuanya.
Sunyi senyap, tiba-tiba lemon sudah tak ada dikamarnya waktu ibu nya hendak membangunkan ia dikamar.
Kaget bercampur takut bersatu dalam satu kemasan HERAN?.
Lemon dengan penuh semangat berlari mencari bus arah jawa.
Sesampainya ia di loket, ia pun memberi uang pembeli tiketnya, lalu kemudian bus pun menancap gas, dan standing dan terbang.
Begitu lemon diturunkan tepat di depan gang perkampungan, ia mejadi bingun 7 kali keliling.
Tak seperti biasa dengan kehidupannya di dunia metro politan, kota jakarta. dimana ia bisa saja langsung memasuki gang yang ingin dimasukinya, tetapi untuk kali ini ia cukup terbabani.
0 comments:
Post a Comment